HIMAPALA UNESA

Himapala Unesa adalah organisasi bergerak di bidang outdoorsport dan sosial.

ORGANISASI

Proin luctus placerat arcu, eget vehicula metus rhoncus ut. Fusce pharetra pharetra venenatis. Sed condimentum ornare ipsum.

Maecenas nisl est

Vestibulum suscipit ullamcorper bibendum. Nam quis commodo ligula. Etiam et mi et magna molestie iaculis.

Lorem ipsum dolor sit amet

Duis fermentum sem nec ipsum lacinia fermentum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Popular Posts

Blog Archive

Sample Text

Review: The Players DVD


Been meaning to post this for a while...

The Players is as you might have guessed a classic American sport/bouldering flick - hard climbers, lovely places and lovely climbs. And that’s it. Cool - so what’s it like? Well there aren’t any groundbreaking first ascents on a world scale, but obviously a LOT of impressive climbing from Sharma, Graham, and Woods and Rands. The real highlight is that we get to see a few more characters that we in the UK don’t see much of in climbing DVDs.
Alex Puccio and Emily Harrington are two very contrasting but inspirational female climbers. It was great to see them included as there is still not so much footage of the living end of the female climbing elite. It was interesting to see footage of Joe Kinder on his repeats of the Tommy Caldwell 9a testpieces at the Fortress of Solitude. I was always intrigued by these routes as we haven't heard much about them outside the US, except that they sound hard. They looked hard too! Chris Linder deep water soloing in Vietnam and the machine that is Ethan Pringle walking up 5.14 trad headpoints are both entertaining. 
The shooting is not quite as grand as the Big Up blockbusters it will inevitably be compared to, but I felt I got to know the characters a little better without the larger than life sheen. I enjoyed watching a few times as I stretched out tight muscles before sessions on the board!

If you're keen for a copy, it's in the shop here.

Video: Climbing with Emmett in Pembroke by BD


Nice little video from Black Diamond of myself and Tim Emmett climbing in Pembroke last autumn. I just finished writing a little story about the trip which will be up on BD’s site here later.


Dave MacLeod & Tim Emmett climbing sea cliffs in Pembroke, UK from Black Diamond Equipment on Vimeo.

Teknologi 3D di Bioskop Berkualitas Rendah?

Teknologi 3D bisa dikatakan sangat ‘heboh’. Pembuat film berlomba-lomba memanfaatkannya. Namun, teknologi tersebut merupakan kesia-siaan terbesar dalam sejarah film.

Nilai tambah dari teknologi 3D pada film sangat sedikit, bahkan membuat penontonnya merasa sakit. Tiap film blockbuster direkam menggunakan format ini, termasuk Harry Potter and The Deathly Hallows: Part 2 dan The Dark Knight Rises and The Hobbit.


Teknologi ini sendiri membuat bioskop mematok harga 40% lebih mahal dari harga tiket normal. Contohnya, tiket keluarga untuk menonton film Gulliver’s Travels di rangkaian bioskop Odeon di Inggris saja berharga 25,20 poundsterling (Rp358 ribu) sementara untuk versi 3D dihargai 35,6 poundsterling (Rp511 ribu).

Semua fenomena ini berawal saat Avatar muncul. Film spektakuler 3D James Cameron inilah yang menjadi biang keladinya. Karena film ini, semua film Hollywood pun menggunakan teknologi 3D. Ironisnya seperti dikutip Daily Mail, banyak film 3D tak benar-benar merupakan 3D, kata Chris Tookey dari media Inggris itu.

Bahkan merujuk pada sifat kamera 3D, rekaman video yang dihasilkan cenderung lebih diam dibanding rekaman hasil kamera 2D. Namun, tak dapat disangkal bahwa kamera 3D memang mengesankan. Misalnya pada film ‘How to Train Your Dragon’ yang memang benar-benar menarik secara visual.

Namun, apakah teknologi ini benar-benar begitu besar sehingga segala sesuatu menjadi mirip karena terdistorsi? Kesia-siaan yang lebih lagi adalah, film 2D yang dikonversi menjadi film kualitas rendah 3D palsu.

Jadi mengapa teknologi 3D seperti mendapat nama buruk? Banyak orang mengeluh sakit kepala setelah duduk menonton film-film berteknologi ini. Bahkan, beberapa orang merasa mual. Alasannya sederhana.

Biasanya, para penonton akan fokus pada layar yang, katakanlah, jauhnya 18 meter. Namun, ketika 3D memberi kesan gambar muncul keluar dari layar, hal itu membuat penonton fokus secara bersamaan pada ilusi yang jauhnya 3, 6 dan 12 meter. Studi telah menunjukkan bahwa hal ini menyebabkan gerakan mata yang tak wajar yang membuat mata tertekan.

Ketika Avater muncul pertama kalinya, banyak laporan menyatakan penonton bioskop muntah-muntah dan pingsan. Ketidaknyamanan ini diperparah oleh berat kacamata 3D, apalagi jika Anda sudah memakai sepasang kacamata. Terlebih, saat gambar 3D meredup, warna akan tampak lebih gelap.

Hal ini tak begitu banyak menimbulkan masalah pada film-film yang memang dirancang untuk 3D. Namun, pada film 2D yang ditampilkan pada 3D, hal ini akan menjadi bencana. Bahkan, pada beberapa film 3D, sebagian besar film itu mendekati kegelapan dan hal itu membuat film menjadi kotor dan menyebabkan depresi.

Masalah lainnya, kebanyakan 3D tak realistis dalam cara menciptakan kedalaman perspektif. Di beberapa film, pasca produksi 3D hanya mengubah gambar menjadi serangkaian 2D, aktor datar di latar depan dan latar dibuat rata. Pada sinematografi 2D yang balik, sebaliknya, ilusi kedalaman dan perspektif diciptakan ringan untuk mata.

Tren 3D berarti, menggantikan untuk menyakinkan ilusi kedalaman film, penonton diberi trik visual yang bisa keluar dan melompat ke arah kita yang anehnya, hal itu tak realistis. Namun dengan sedikit keberuntungan, tak satupun film yang bisa ditingkatkan saat ditampilkan dalam 3D.

Pergi ke bioskop seharusnya lebih dari sensasi visual belaka. Anda seharusnya bisa tertawa atau menangis. Anda harus berpikir dan merasakan hal-hal yang belum pernah rasakan sebelumnya. “Dan teknologi 3D sama sekali tak membantu”.

Bahkan, para resensi Amerika paling terkenal, termasuk Roger Ebert dari Chicago Sun-Times pun mengutuk 3D sebagai hal yang ‘mengganggu, menjengkelkan, kekejian anti-realistis, menggunakan remaja sebagai alasan harga yang lebih tinggi’.

Namun pada akhirnya, keputusan tetap pada jutaan penonton bioskop apakah mereka akan tetap menonton film berteknologi 3D ini atau beralih ke 2D. (inilah/ketok.com)


Bounceback


It’s funny when you are feeling wasted how the little hole you’re in seems much deeper than it actually is. Since Freida arrived last week, my non-climbing life has been fantastic. The best it’s ever been, despite the adjustments and sleep deprivation. But the importance of my climbing life doesn’t just go away. It doesn’t change at all, in fact.
I used to think it was psychologically dangerous to be dependent on my lifelong habits of the outdoors, exercise and training I do through my climbing. As time went on I realised this was silly. I think eventually it becomes a part of of you that is hardwired. And thats fine. It is amazing it takes 30 odd years to realise it’s ok to be yourself!
Naturally, I’ve put a lot of thought, work and planning into how to balance my climbing and non-climbing life. I’m certainly not perfect at it let me tell you. But I have been doing this all my adult life and it’s worked out well so far. Some of this is really practical basic stuff - having a top-notch climbing wall next door to the nursery, living in the heart of the places I want to climb and having a flexible work schedule to take advantage of good conditions. These are the key ingredients for sure, and maybe the hardest to secure - over a decade of hard work for me. The others are more subtle.
Yet despite the planning, I did get the fear last week after having several absolutely crap training sessions in a row. Sure, they were performed in a haze of sleepiness, but was tiredness really all it was? And even if so, is that it for the foreseeable? I could see, for about a nano second, while falling off a ridiculously easy circuit the other night, how someone could give in to tiredness and permanently lower their expectations in order to avoid such disappointment. I thought previous experiences might insulate me from this weakness. But it’s amazing how being knackered lowers your guard.
All very gloomy. Until it wasn’t... All that was needed was a little extra sleep. It’s being grabbed an hour here, an hour there. But add it up to a critical level and lo and behold, the performance returns. This week maybe I’m getting to grips with the new routine of snatched naps. And all of a sudden tonight the power returned to my arms like magic and I clawed my way up a couple of my hardest creations on the wall. I forgot how well the body adapts and bounces back to change. What a lift!
Yes Yes I know how silly this post might read to someone who doesn’t share the same addiction to training. And I know the challenges for me are nothing compared to Claire right now. But everyone has to have something to keep them keen. And for me it’s this. I’d rather go without food for a week than training. Since this is primarily a climber’s blog, I’m just going through the little ups and downs that go on while in the bubble of the climbing session. But once it’s done, I take off my rockshoes and go back to the important stuff - Claire and Freida!

Learning the language/s

The ways in which children acquire language have been thoroughly researched for the best part of a century now, and even before people like Piaget, Vygotsky and Chomsky arrived on the scene, there were many observations about how children picked up (or didn't pick up) features of language, and the issue exercised the minds of great thinkers such as Kant and Plato.

More recently, studies have tended to become more intensive and involve masses more data than the earlier studies which often consisted of researchers tracking their own kids' development (or in my case publicly humiliating my children by showing clips of them to my classes or writing about them in the textbook) . The Deb Roy study at MIT which was featured in the BBC Horizon Programme Why Do We Talk (see here and here for links and further reading) showed how huge amounts of data could be collected by filming a child through CCTV for literally years, and then processing that data to see exactly what happened when.

This study shows how another large scale investigation is shedding light on the acquisition of Standard English and African-American Vernacular English (AAVE) in children. The findings, as reported in Science Daily, show that African-American children arrive at school with quite a high incidence of vernacular features in their speech. This then drops off as they go through the first four years of school before spiking again at the end of elementary school and dipping as the children enter high school.

The article suggests that there are implications in these findings for the teaching of Standard English in schools, which might well be the case, but it would also appear that the data tells us a bit more about how young people feel about themselves and their vernacular forms as they get older. Language is of course part of a wider system of social signification as well as a set of words and structures to be acquired, so it's quite likely that as children get older their relationship with their own language will change, and as the research seems to suggest this isn't a regular, smooth process but one that goes in peaks and troughs.

It's interesting to see how children start to pick up slang from their peer group at school as they get older and how this sits with the different varieties of English they hear around them - at school and at home -  so it's no surprise that a variety as well-established and widely used in the USA as AAVE will go through cycles as its users negotiate the complex territory of age, ethnicity, individual identity and mainstream, standard language forms.

One of the implications for English teaching might be that studying AAVE (or in the case of the UK, British Black English and other dialects or sociolects) alongside the Standard forms helps to develop a better understanding of both forms and their suitability for different situations. After all, what is being talked about here is quite a positive thing: being fluent in two languages/ codes rather than just one.

Other research into bilingualism in the early years of childhood would seem to suggest that having two or more languages around you is actually a very positive thing, leading to enhanced flexibility in thinking and even health benefits in later years:

Studies of children who grow up as bilingual speakers indicate they are often better at perspective-taking tasks, such as prioritizing, than monolingual children. Experiments with older bilingual speakers indicate that the enhanced mental skills may protect them from problems associated with ageing, such as Alzheimer's disease and dementia.
So, as the report puts it, "juggling" two languages helps in many ways, and that doesn't just apply to recognised languages but also varieties of languages.

(If you can get hold of Graeme Trousdale's chapter Variation and Education in Analysing Variation in English (eds.Maguire, Warren & McMahon, April) you can find a clear explanation of how studying non-standard varieties is actually very good for our understanding of grammar in general, and helps with our grasp of standard forms too.)

Windows 7 : Mengatasi Code Error 0x80070422

  

Diantara error yang pernah ditemui dalam Windows 7, code error 0x80070422 merupakan error yang paling sering ditemui. code error tersebut mengacu pada ketidakmampuan Windows untuk menjalankan service Windows Update sehingga komputer tidak bisa terkoneksi dengan server di Microsoft. untuk mengatasi error tersebut, sebenarnya anda hanya perlu mengubah setting yang berkenaan dengan update service. untuk lebih jelasnya langsung saya ke langkah-langkah berikut :
  • Ketik "admin" (tanpa tanda kutip) pada Start Menu > Search programs and files kemudian pilih Administrative Tools pada hasil pencarian di atasnya.
  • Pada jendela Administrative Tools, klik ganda shortcut Services.

  • Pada jendela Services, pada panel sebelah kanan, cari dan temukan item bernama Windows Update. kemudian klik kanan item tersebut dan pilih perintah Properties pada tampilan menu yang muncul.
  • Pada jendela Windows Update Properties ( Local Compute) yang muncul, pilih tab General, di StartUp Type, jika nilainya Disabled, itulah penyebab errornya. oleh karena itu, ubah nilainya menjadi Automatic (Delayed Start), kemudian klik tombol OK.

  • Kembali ke jendela Services tadi, klik kanan pada item Windows Update dan pilih perintah Restart pada tempilan menu yang muncul. 
(PC Mild03/2011)

Windows 7 : Menampilkan Perintah RUN Pada Start Menu

Perintah RUN secara default tidak ditampilkan pada Start Menu Windows 7. Mungkin pengguna baru ada yang merasa kebingungan soal tempat diletakkannya perintah RUN. Sebenarnya, menampilkan perintah RUN pada Start Menu sangatlah mudah, tetapi mungkin tidak banyak yang mengetahuinya.
Silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :
  • Klik kanan pada tombol Start dan pilih perintah Properties pada tampilan menu yang muncul.
  •  Setelah jendela Taskbar dan Start Menu Properties muncul, klik tombol Customize.

  •  Selanjutnya akan tampil jendela Customize Start Menu. Cari dan temukan item Run Command. Setelah itu beri tanda centang atau klik kotak cek di sampingnya.


  • Sekarang coba lihat Start Menu. Jika tidak ada masalah  seharsnya menu RUN sudah ada disana. (PC Mild03/2011)

    Windows 7 : Meningkatkan Kienrja SATA Disk Drive

     


    JIka menggunakan harddisk tipe SATA, anda bisa meningkatkan kinerjanya dengan cara mengaktifkan fasilitas Write Caching. Namun, meskipun sangat membatu, hal itu juta berisiko karena bila tiba-tiba listrik mati, sebagian data mungkin akan hilang, terkecuali jika anda menggunakan Laptop atau UPS untuk PC.


    Ikuti langkah-langkah berikut :

    • Ketik "Device Manager" (tanpa tanda kutip) pada Start Mnu > Search programs and files kemudian tekan tombol Enter pada keyboard kemudian muncul seperti gambar berikut

    • Setelah muncul jendela Device Manager, klik item Disk Drive. selanjutnya klik kanan SATA Disk Drive yang diinginkan dan pilih perintah Properties pada tampilan menu yang muncul
    • Setelah jendela Properties muncul, pindah ke tab Policies dan beri tanda tau klik kotak cek Enable write caching on the disk.(PC Mild03/2011)

    Word formation processes and language change

    This piece by Stan Carey on the MacMillan Dictionary Blog is worth a look if you're trying to come up with examples of recently created new words. As he points out, with words like staycation and daycation, many of these new words are the result of similar processes, in this case the blending of  whole words or elements of existing words, so stay + vacation = staycation, while day + vacation = daycation.

    You can also see some examples of new words that relate to specific events, such as flunami ("an extremely large increase in the number of people suffering from flu" formed by flu + tsunami) being linked to the recent spike in flu cases, while snowpocalypse (snow + apocalypse), snowmageddon (snow + armageddon) and blizzaster (blizzard + disaster) all relate to the USA's recent bad weather and increasingly inventive ways to describe its magnitude.

    Of course, as we find ever more inventive ways to express the size of something massive, the original words that used to mean that something was impressive or big tend to get bleached, losing their power and forcing us to find an expression that's more powerful.

    Ponsel Bisa Ubah Aktivitas Sel Otak

    Menelepon selama 50 menit menggunakan ponsel dapat mengubah aktivitas sel otak. Sel otak yang terpengaruh adalah yang terdekat dengan antena ponsel.

    Namun apakah perubahan ini berakibat buruk pada otak masih belum diketahui. Ilmuwan National Institutes of Health (NIH) mengatakan, studi ini belum memastikan kecemasan adanya hubungan antara ponsel dan kanker otak.

    "Apa yang kami lihat adalah tanda peningkatan aktivitas otak pada orang yang terekspos ponsel di area yang terdekat dengan antena ponsel," Dr Nora Volkow dari NIH. Studi ini diterbitkan dalam Journal of American Medical Association.

    Studi ini dimaksudkan untuk memeriksa bagaimana otak bereaksi pada medan elektromagnet yang ditimbulkan sinyal ponsel. Volkow terkejut saat menemukan radiasi elektromagnetik ponsel mempengaruhi aktivitas otak.

    Namun, ia mengaku bahwa temuan itu tak memberi titik terang apakah ponsel bisa menyebabkan kanker. (inilah/ketok.com)

    Apple Akan Rilis iPad II di Bulan Maret

    Apple Inc diharapkan merilis iPad baru mereka pada 2 Maret. Hal ini berlawanan dengan kabar penundaan perilisan versi terbaru tablet komputer populer itu.

    Salah satu sumber yang familiar dengan permasalahan ini mengatakan, spekulasi baru-baru ini menyatakan penundaan tablet versi terbaru ini hingga Juni adalah tidak benar. Pasalnya, Apple berencana meluncurkan tablet tersebut pada jadwal yang sama saat iPad pertama rilis, yakni pada April 2010.

    Menurut sumber terpercaya, Apple akan menyelenggarakan sebuah acara pada 2 Maret dan saat itu juga, perusahaan itu diharapkan memperkenalkan model terbaru iPad. Pihak Apple menolak mengomentari perihal tersebut.

    Saham Apple turun 3% setelah firma perantara perdagangan di Taiwan mengatakan versi lanjutan tablet komputer iPad akan diundur karena manufaktur Hon Hai menghadapi kemacetan produksi terkait rancangan baru iPad itu.

    Namun, para analis segera menampik anggapan itu. Mereka menekankan bahwa Apple sangat konsisten dengan jadwal perilisannya. iPad menjadi produk terpanas pada 2010 dan berhasil terjual 15 juta unit di tahun itu juga.

    Berkat iPad, para persaing Apple pun mulai membuat perangkat serupa. Seperti dikutip Reuters, pada 2011 diharapkan lebih dari 50 juta tablet terjual dan Apple akan mendominasinya. (inilah/ketok.com)

    Google Luncurkan 29 Robot ke Bulan


    Kompetisi robot penjelajah Bulan, Google Lunar X-Prize segera dimulai. Sebanyak 29 robot dari 17 negara telah terpilih sebagai finalis dan akan segera dikirim ke permukaan Bulan untuk memperebutkan hadiah 30 juta dollar AS dari Google."Perlombaan ke Bulan dimulai secara resmi," kata Peter Diamandis, Kepala Eksekutif X-Prize Foundation, seperti dilansir situs web BBC. Lomba tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan robot penjelajah dengan biaya murah.

    Proses seleksi telah dimulai sejak lomba diumumkan tahun 2007 dan ditargetkan dapat menghasilkan pemenang tahun 2015. Robot pertama yang berhasil mendarat ke Bulan dan mengirim video ke Bumi selama bergerak 500 meter di permukaan Bulan akan keluar menjadi pemenang.

    Peserta lomba ini berasal dari bermacam latar belakang, mulai dari perorangan, organisasi nonprofit, universitas, hingga kalangan industri. Beberapa tim telah menggandeng penyedia roket peluncuran ke Bulan untuk mengirimkan robotnya. Tentu kerja sama tersebut tidak dilakukan dengan inisiatif sendiri, melainkan atas dukungan penyelenggara.

    Misalnya Astrobotic Technology dari Carnegie Mellon University yang telah menandatangani kontrak dengan SpaceX untuk menggunakan roket Falcon X. Tim gabungan Rusia dan India serta tim China juga akan mengirimkan sebuah roket bersama pada tahun 2013.

    "Penemuan paling sukses dan revolusioner sering muncul dari tim yang kecil, tetapi berjiwa entrepreneur," ujar Tiffany Montague, pejabat Google Space Initiative. Nah, tim mana yang akan keluar sebagai pemenang? Ikuti saja perkembangannya. (kompas/ketok.com)

     

    Dukung Pasangan Sejenis, Facebook Tambah Status


    Facebook menambah pilihan status hubungan bagi para penggunanya dengan menyertakan "in a civil union" serta "in a domestic partnership" sebagai bentuk dukungan untuk pasangan sesama jenis. Namun, pilihan status ini hanya tersedia bagi anggota Facebook yang berada di kawasan Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis dan Australia.
    Penambahan status ini langsung disambut gembira kaum gay dan lesbian. "Facebook mengirim pesan yang jelas untuk mendukung pasangan gay dan lesbian di seluruh dunia," jelas Jarrett Barrios, presiden Gay & Lesbian Alliance Against Defamation (GLAAD).

    "Ketika jutaan user Facebook melihat opsi pilihan status ini, mereka akan memiliki pemahaman lebih besar tentang perbedaan situasi yang dihadapi pasangan sesama jenis," tambah Barrios.

    Sementara, juru bicara Facebook, Andrew Noyes, menjelaskan,  "(Penambahan status ini) sudah diminta oleh banyak sekali user. Kami ingin menyediakan pilihan agar semua orang bisa menampilkan hubungan mereka yang sebenarnya di Facebook." (Okezone/San Francisco Chronicle/ketok.com)

    Don't be a mooncalf: learn some new (and old) words

    If you're feeling a bit angry or irritated with someone, but are bored of using the same old words to describe them, why not flex your lexis and pick up a whole new vocabulary? It's fun and easy if you go to this link on the Merriam-Webster Dictionary site, and you'll be told a bit about each word too.

    If you are interested in recent entries to various dictionaries, this link is helpful. Included among the latest entries are the blend Belieber (believer + Bieber), the intejection ew, which signifies disgust and should appear very close to Bieber's name every time it appears, and oneversation (a blend of one and conversation) which refers to a conversation where the other party doesn't listen to a word you say.

    The American Dialect Society voted app as its word of the year for 2010. Which would be great if I had an i-Phone but I don't.

    Freida MacLeod arrives



    On Tuesday, our daughter Freida MacLeod was born. Claire and I are over the moon. Last night, we came home from hospital after a rough week for Claire and all MacLeods promptly passed out for a much needed sleep, not that it lasted.
    A healthy chubster at 8lb, 3 ounces, I wonder what adventures are coming her way in life, with a mum who jumps out of planes for fun and a dad who climbs cliffs and generally lives life in the elemental outdoors and mountains. I’m certainly happy that we’ve been able to get to where we are in time for her arrival - a house that is surrounded by nature to grow up in. It’s really lucky, for all of us. 
    An extra cup of tea was certainly in order before the days training session today. But I don’t think I’ll ever suffer from lack of focus to fire off a bleary eyed training session. The highs of watching a new life arrive certainly reawaken the sense of need to get the most out it. Baby bouncer bolts are placed in the roof of the climbing wall for a bit of bouncing and swinging when Freida is ready for it.

    Asgard Jamming review

    While on a rest day on a trip recently I watched the Asgard Jamming DVD and liked it so much I’ve been meaning ever since to get some copies in from the Favresse bros for the webshop. I got round to it!
    I think even if you have no intention of ever climbing a big wall never mind walking 600km in a single trip just to get to Mount Asgard, you’ll find this film very entertaining. It’s certainly the best piece of big wall filming I’ve seen. It follows Nico and Oliver Favresse, together with Sean Villanueva, Stephane Hanssens and Silvia Vidal on a brilliant adventure to Baffin Island and after their epic approach, 11 days of fine looking climbing on the wall.
    It totally reminds you why you go climbing, how much fun it can be and how exciting things can get when you really go for it. Nico’s looong whipper that you see the first half of in the trailer is great viewing. When not entertaining us with hardcore granite pitches, the mandolin toting Belgians are showing us how to have a party on a big wall in style and generally make a massive big wall look like 11 days cragging, except with a drop of justice underneath. Great stuff!
    It’s in the shop here.


    Woowww...Ibu Bantu Anaknya Cari Jodoh Lewat Video Bugil

    Seorang ibu putus asa mencarikan pacar untuk putrinya. Ia pun mengunggah video putrinya sedang bugil keluar dari kamar mandi sembari menanyakan calon pacar potensial.

    Video dimulai dengan menampilkan sang ibu yang sedang berbicara pada kamera dan mengumumkan niatnya mencari pacar untuk putri 26 tahunnya. Kamera kemudian mengikuti sang ibu ke kamar mandi, tempat sang putri keluar dengan bugil.

    Ketika ditanya mengenai kriteria pacar, sang putri menjawab, "Tak ada kriteria khusus, yang terpenting dia harus baik untuk saya dan ibu, bahkan pengemis pun tak masalah," katanya.

    Komunitas online berspekulasi bahwa sang putri dalam video adalah seorang aktris bernama Gan Lulu dan video itu adalah asli. Video itu menjadi hit di dunia maya di China. (inilah/ketok.com)


    Film Hollywood Tidak Akan ada di Bioskop Indonesia


    Mulai Jumat kemarin (18/2), tidak ada lagi film-film impor baik Hollywood maupun non-Hollywood yang beredar di bioskop-bioskop di Indonesia. Pasalnya, Motion Picture Association of America (MPAA) dan Ikatan Perusahaan Film Impor Indonesia (Ikapifi) memprotes kebijakan Direktorat Jenderal Bea Cukai yang menerapkan bea masuk atas hak distribusi film impor."Itu sebagai reaksi atas ketentuan Direktorat Jenderal Bea Cukai terkait ketentuan bea masuk atas hak distribusi film impor," ujar Juru Bicara 21 Cineplex sekaligus Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia, Noorca M Massardi, ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (18/2) malam.

    Menurut Noorca, MPAA dan Ikapifi serta para pengusaha bioskop Indonesia menganggap bea masuk atas hak distribusi sebagai sesuatu yang tidak lazim dan tidak pernah ada dalam praktek bisnis film di seluruh dunia.

    Akibat kebijakan tersebut, Ikapifi memutuskan untuk tidak akan mengimpor film-film dari luar Indonesia. Sementara, MPAA menolak mendistribusikan film-film produksi Hollywood ke Indonesia.

    Noorca mengatakan keputusan untuk tidak menayangkan film-film impor berlaku sampai ketentuan soal bea masuk atas hak distribusi film dicabut.

    Menurut Noorca, sejak Januari 2011 Direktorat Jenderal Bea Cukai menerapkan bea masuk atas hak distribusi. Sebelum bea masuk atas hak distribusi tersebut diberlakukan, kata Noorca, MPAA sudah lebih dari setahun menyampaikan argumen-argumen mereka menolak kebijakan tersebut kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai. (tempo/ketok.com)

    Windows 7 : Disable Fungsi Copy ke USB Drives

     

    Masih seputar Trik di Windows 7 tapi kali ini yang saya akan bahas bagaimana cara menghilangkan Fungsi Copy ke USB Drives. Pada kantor atau perusahaan yang besar tentunya akan banyak melibatkan data-data perusahaan, termasuk data-data penting yang digunakan oleh karyawan maupun orang yang di dalamnya. Jika computer yang digunakan adalha computer bersama, maka pemimpin sebaiknya membuat sistem keamanan sehingga tidak sembarang data dapat disalin oleh orang yang memakainya. Untuk  dapat melakukannya sialakan ikuti langkah-langka berikut :
    1. Buka Registry Edotr dengan menekan Win+R, ketik regedit klik OK.

    1. Arahkan ke HKEY_LUCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control. Pada Folder Control, klik kanan New > Key. Ketikkan StorageDevicePolicies.


    1. Pada folder StorageDevicePolicies, klik kanan New > DWORD (32-bit) value (bila komputer anda menggunakan 32-bit). ketik WriteProtect.

    1. Double klik WriteProtect tersebut, dengan base Hexadecimal, pada Value data isi dengan 1. Klik OK.


    1. Restart Komputer anda. kemudian lakukan pengujian menyalin data ke USB Flash Drive.
     Semoga Bermanfaat.....

    Sumber : PC Mild 18/2010

    Windows 7 : Mengaktifkan Window Saat Mouse Hover

     

    Kali ini saya akan menjelaskan trik sederhana pada Windows 7 untuk mengaktifkan window saat Mouse Hover. Trik ini cukup membantu karena ketika ada banyak aplikasi yang sedang anda buka, secara otomatis window aplikasi tersebut akan banyak berjajar pada layar anda. dengan sedikit trik, anda dapat mengaktifkan window aplikasi tertentu dengan cepat sehingga memudahkan pekerjaan anda. Hal ini dikenal sebagai X Mouse. ada dua pilihan untuk melakukan hal tersebut, antara lain :
    1. Pilihan pertama dengan klik Control Panel pada start menu, lanjutkan kilik Ease of Access > Change How Your Mouse Works. Centang Ceckbox pada Active a window by hovering over it with the mouse. Klik Ok.

    1. Saat sebelum fitur itu diaktifkan, untuk mengganti ke window lain, anda perlu untuk melakukan klik terlebih dahulu. setelah mengaktifkannya, anda cukup menggeser mouse anda ke window lain sehingga window tersebut menjadi aktif.

    1. Pilihan Kedua adalah melalui registry. Tekan Win+R, ketikan regedit dan tekan OK.
    1. Klik HKEY_CURRENT_USER > Control Panel > Desktop. Double klik UserPreferenceMask pada panel sebelah kanan, ubah valu tersebut menjadi 9F 07 80 12 00 00 00.


    1. Masih pada direktori yang sama, double klik ActiveWndTrkTimeout, klik decimal, ubah Value Data menjadi 150 untuk mengubah waktu dalam satuan miliseconds sehingga fokus window berubah.  
     
    1. Log Off komputer anda lakukan login kembali. buka beberapa aplikasi anda dan lakukan seperti langkah No. 2
    Semoga Bermanfaat....

    Sumber : PC Mild 18/2010

    Sejarah SEO (Search Engine Optimization)

    Webmaster dan penyedia konten mulai mengoptimalkan situs untuk mesin pencari di pertengahan 1990-an, sebagai mesin pencari pertama katalogisasi Web awal. Pada awalnya, semua webmaster hanya perlu menyerahkan alamat halaman, atau URL, ke berbagai mesin yang akan mengirim "spider" untuk "crawl" halaman tersebut, ekstrak link ke halaman lain dari itu, dan kembali informasi yang ada pada halaman untuk diindeks. Proses ini melibatkan spider mesin pencari men-download halaman dan menyimpannya di server sendiri mesin pencari, dimana program kedua, yang dikenal sebagai pengindeks sebuah, ekstrak berbagai informasi tentang halaman, seperti kata-kata itu berisi dan mana berada, serta setiap berat kata-kata tertentu, dan semua link halaman tersebut berisi, yang kemudian ditempatkan ke scheduler untuk merangkak di kemudian hari. 

    pemilik situs mulai mengakui nilai dari memiliki situs mereka yang berperingkat tinggi dan terlihat dalam hasil mesin pencari, menciptakan peluang bagi kedua praktisi white hat  dan black hat SEO. Menurut analis industri Danny Sullivan, istilah "search engine optimasi" mungkin mulai dipakai pada tahun 1997. dokumentasi yang digunakan pertama dari Search Engine Optimization istilah John Audette dan perusahaannya Multimedia Marketing Group sebagai didokumentasikan oleh halaman web dari situs MMG dari Agustus, 1997 tentang Jalan Kembali Internet mesin (Dokumen Nomor 19970801004204). mencatat Hak Cipta Amerika Serikat pertama dari sebuah website yang mengandung frase yang oleh Bruce Clay efektif Maret, 1997 (Dokumen Nomor Registrasi TX0005001745, AS PerpustakaanKongres Kantor Hak Cipta).
     
    Versi awal algoritma pencarian didasarkan pada webmaster-informasi yang diberikan seperti meta tag kata kunci, atau file indeks dalam mesin seperti Aliweb. Meta tag menyediakan panduan untuk konten setiap halaman. Menggunakan data meta untuk mengindeks halaman ditemukan kurang dari diandalkan, bagaimanapun, karena pilihan webmaster kata kunci pada meta tag berpotensi menjadi representasi akurat dari isi sebenarnya situs. Akurat, tidak lengkap, dan data yang tidak konsisten dalam tag meta bisa dan tidak halaman menyebabkan peringkat untuk pencarian yang tidak relevan. penyedia konten Web juga dimanipulasi sejumlah atribut dalam sumber HTML halaman dalam upaya untuk peringkat yang baik di search engine. 
     
    Dengan mengandalkan begitu banyak pada faktor-faktor seperti kepadatan kata kunci yang eksklusif dalam kontrol webmaster, mesin pencari awal menderita dari penyalahgunaan dan manipulasi peringkat. Untuk memberikan hasil yang lebih baik kepada pengguna mereka, mesin pencari harus beradaptasi untuk memastikan hasil mereka menunjukkan halaman hasil pencarian yang paling relevan, daripada halaman yang tidak berhubungan diisi dengan berbagai kata kunci oleh webmaster yang tidak bermoral. Karena kesuksesan dan popularitas mesin pencarian ditentukan oleh kemampuannya untuk menghasilkan hasil yang paling relevan untuk setiap pencarian tertentu, yang memungkinkan hasil tersebut menjadi false akan berubah pengguna untuk menemukan sumber pencari lainnya. Search engine merespon dengan mengembangkan algoritma peringkat lebih kompleks, dengan mempertimbangkan faktor-faktor tambahan yang lebih sulit untuk webmaster untuk memanipulasi. 

    Mahasiswa pascasarjana di Universitas Stanford, Larry Page dan Sergey Brin, mengembangkan "BackRub," sebuah mesin pencari yang mengandalkan algoritma matematis untuk menilai keunggulan dari halaman web. Nomor dihitung dengan algoritma, PageRank, merupakan fungsi dari jumlah dan kekuatan inbound link  PageRank perkiraan. Kemungkinan bahwa suatu halaman tertentu akan dicapai oleh pengguna web yang secara acak surfing web, dan mengikuti link dari satu halaman ke lain.Akibatnya, ini berarti bahwa beberapa link yang kuat dari yang lain, sebagai halaman PageRank yang lebih tinggi lebih mungkin dicapai oleh surfer acak.
     
    Page dan Brin mendirikan Google tahun 1998. Google menarik mempopulerkannya meningkatnya jumlah pengguna Internet, yang menyukai desain sederhana faktor Off-halaman (seperti PageRank dan analisis hyperlink) adalah. Dianggap sebagai juga faktor on-page (seperti frekuensi kata kunci, meta tag, judul, link dan struktur situs) untuk mengaktifkan Google untuk menghindari jenis manipulasi dilihat di search engine yang hanya mempertimbangkan faktor on-page untuk peringkat mereka.Meskipun PageRank lebih sulit untuk permainan, webmaster telah mengembangkan alat bangunan link dan skema untuk mempengaruhi mesin pencari Inktomi, dan metode ini terbukti sama berlaku untuk game PageRank. Banyak situs difokuskan pada pertukaran, membeli, dan menjual link, sering pada skala besar. Beberapa skema ini, atau koleksi link, melibatkan penciptaan ribuan situs untuk tujuan tunggal spamming link.

    Pada tahun 2004, mesin pencari telah dimasukkan berbagai faktor yang dirahasiakan dalam algoritma peringkat mereka untuk mengurangi dampak dari manipulasi link. Google mengatakan itu peringkat situs yang menggunakan lebih dari 200 sinyal yang berbeda. Mesin pencari terkemuka, Google dan Yahoo, tidak mengungkapkan algoritma mereka gunakan untuk peringkat halaman. terkemuka penyedia layanan SEO, seperti Rand Fishkin, Barry Schwartz, Aaron Wall dan Jill Whalen, telah mempelajari pendekatan yang berbeda ke mesin pencari optimasi, dan telah menerbitkan pendapat mereka dalam forum online dan blog. SEO praktisi juga dapat belajar paten dimiliki oleh berbagai mesin pencari untuk mendapatkan wawasan tentang algoritma.
     
    Pada tahun 2005 Google mulai melakukan personalisasi hasil pencarian untuk setiap pengguna. Tergantung pada sejarah pencarian sebelumnya, Google dibuat hasil untuk pengguna masuk log. Pada tahun 2008, Bruce Clay mengatakan bahwa "peringkat sudah mati" karena pencarian yang dipersonalisasi. Ini akan menjadi tidak berarti untuk mendiskusikan bagaimana sebuah website peringkat, karena peringkat yang secara potensial akan berbeda untuk setiap pengguna dan setiap pencarian.

    Pada tahun 2007 Google mengumumkan kampanye melawan link berbayar yang mengalihkan PageRank. Pada tanggal 15 Juni 2009, Google mengungkapkan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak PageRank mematung dengan menggunakan atribut nofollow pada link. Matt Cutts, insinyur perangkat lunak terkenal di Google, mengumumkan bahwa Google Bot tidak akan lagi memperlakukan link nofollow dengan cara yang sama, untuk mencegah penyedia layanan SEO dari menggunakan nofollow untuk patung PageRank. Sebagai hasil dari perubahan ini penggunaan mengarah nofollow penguapan pagerank. Untuk menghindari hal tersebut di atas, insinyur SEO mengembangkan teknik alternatif yang mengganti nofollow tag dengan patung PageRank dikaburkan Javascript dan dengan demikian izin. Selain itu beberapa solusi telah diusulkan yang mencakup penggunaan iframe, Flash dan Javascript.

    Pada bulan Desember 2009 Google mengumumkan akan menggunakan riwayat pencarian Web dari semua pengguna dalam rangka untuk mengisi hasil pencarian. Real-time-search diperkenalkan pada akhir tahun 2009 dalam upaya untuk membuat hasil pencarian yang lebih tepat waktu dan relevan. Secara historis pengelola situs telah menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun mengoptimalkan sebuah website untuk meningkatkan peringkat pencarian. Dengan pertumbuhan popularitas situs media sosial dan blog mesin terkemuka melakukan perubahan terhadap algoritma mereka untuk mengizinkan konten segar untuk peringkat cepat dalam hasil pencarian.

    Sumber : Wikipedia