Inilah Rahasia Kejayaan & Kekuatan Platform Apple
Meskipun CEO Apple Steve Jobs akan meninggalkan perusahaan untuk pengobatan medis namun perusahaan tetap sehat. Produk unggulan Apple seperti iPod, iPhone dan iPad memantapkan posisi keuntungan.
“iPad yang baru muncul April 2010 diperkirakan meraup keuntungan setidaknya US$15-20 miliar (Rp135-180 triliun) hingga satu tahun penjualan,” ujar analis AM Sacconaghi dari perusahaan analis Sanford C Bernstein. Bahkan, iPad berada di posisi ketiga teratas Fortune 500, baru-baru ini.
Perangkat lunak dan layanan yang diberikan produk Apple mempercepat ekspansi mereka. Apple menyediakan teknologi yang tersinkronisasikan dengan produk seperti software iTunes, iTunes Store untuk pengaturan, mengunduh (download) dan membeli musik. iPhone dan iPAd secara khusus menyediakan aplikasi di App Store.
Semakin banyak orang yang membeli iPhone dan iPad, pengembang perangkat lunak ini semakin banyak dan perusahan media bersedia membuat aplikasi, sama seperti pengembang game dan majalah digital. Konsumen tentu lebih suka menggunakan iPhone dan iPad yang memiliki banyak aplikasi hiburan dan informasi.
Kombinasi hardware, software dan layanan inilah yang diklaim eksekutif perusahaan, pengamat ekonomi dan analis sebagai platform. Platform teknologi sukses tersebut yang berhasil mempertahankan dan memperkuat pertumbuhan Apple. Ini adalah siklus jaringan yang secara sederhana membuat Apple begitu eksklusif.
“Apple telah menciptakan kombinasi magis secara bertahap dari mengubah strategi produk menjadi strategi platform,” ujar prodesor di Sloan School of Management di MIT, Michael A Cusumano seperti dilansir New York Times.
Dalam bisnis teknologi yang menghubungan software, hardware dan jaringan, strategi platform merupakan unsur paling penting dan memerlukan fokus tinggi. Di pasar korporasi misalnya, IBM menggunakan strategi platform yang terfokus pada software berbasis internet Websphere, menggunakan alat program IBM, layanan teknologi dan komputer.
Selain itu, layanan Google memiliki keunikan tersendiri dengan mengkombinasikan pasar pengiklanan mereka via mesin pencari raksasa itu sebagai strategi platform internet.
Dalam ranah PC (personal computer), Microsoft merupakan ahli strategi platform. Sistem operasi Windows yang menggunakan aplikasi produk Microsoft’s Office merupakan platform produk yang paling menguntungkan sepanjang sejarah.
Sayangnya, Apple yang mendahului Microsoft dalam industri PC, tertinggal jauh. Menurut analis, Microsoft sukses meningkatkan ekosistem pengembang software dan hardware sehingga ada ketergantungan kepada perusahaan. Di sisi lain, Apple memang membuat perangkat keras dan lunak sendiri, namun gagal memelihara komunitas besar agar bergantung pada Apple.
Yang menarik, Apple belajar dari pengalaman dan berusaha bermain cerdas di ranah perangkat seluler. Sempat muncul debat apakah Apple mengunggulkan strategi platform atau tidak dalam lingkup desain atau pengaturan.
Apalagi, saat memperkenalkan iPhone di 2007, Apple tidak menyediakan alat software untuk pengembang di luar perusahaan membuat aplikasi. Berita baiknya, penantian itu terjawab di 2008. “iPhone merupakan produk menarik. Banyak orang yang ingin menulis aplikasi buat perangkat itu,” ujar Marco Lansiti, profesor di Harvard Business School .
Kini, Apple memang pemain platform meskipun mengambil cara yang lebih ‘lembut’. Mereka merayu mitra dan pemasok untuk membuat aplikasi yang benar-benar sesuai dengan perangkat Apple. (inilah/ketok.com)