Solidarity

I wasn't going to post on here today, in solidarity with my striking public sector colleagues, but it's not really the same as crossing a picket line, is it? Anyway, good luck to all the teachers out there, and other public sector workers defending their pension rights and the principles of public service.

Language investigation ideas: I am so liking "like"

Seeing as thousands of English Language students are currently being told to come up with great ideas for next year's investigation coursework, I thought I'd offer a series of occasional posts that might help kick start a few projects.

First of all, here's an interesting piece by Mark Liberman on Language Log about how he went about investigating the use of like in spoken language. He was inspired to look at like because of a post by Erin Gloria Ryan entitled My Love Affair With "Like" in which she speculated about how like is used differently depending on age and gender factors.

What could you do with like for an ENGA4/ENGB4 investigation? Well, it's worth thinking about what you'd like to achieve with an investigation like this. Liberman uses a corpus (basically, a database of language) to test out the hypothesis that young women use the discourse-particle like more than men, and he makes this clear from the outset. What he also establishes is that he's not looking at any old mention of like -  but a specific function of the word, and this is good advice for anyone about to set up an investigation. So, he's set a research question/ hypothesis and established a clear focus for his investigation.

Another key piece of advice is to approach the investigation with an open mind, and this is what he does: not trying to make his findings fit any preconceived pattern but to see if his original hypothesis was actually right. He says:

... there's no evidence that women insert non-traditional like into their conversation more often than men do. There may be specific syntactic or pragmatic contexts where this is true; there may be effects in some registers and not others. But so far, I'm inclined to think that this is one of those cases where congruence with pre-existing stereotypes (here that women are less assertive) leads to post-hoc rationalization and confirmation bias.

Interestingly, he puts forward suggestions here about why there might be a perception that women use like more, and that in turn opens up other areas of investigation. Are women generally seen as more tentative and therefore assumed to use markers of tentativeness more frequently? Are women less assertive in some conversational situations? Are women using a "double voice discourse" (as Judith Baxter suggests) and shying away from confrontational language because of how they will be perceived by men? There are loads of other questions linked to this that would be really fascinating to pursue.

But bringing this back to A level projects, what could you do with something like this?

Perhaps there's a feature of language that you've noticed being used by one group of people and not another. Maybe it's like, innit, awesome, gay, standard or mans and you want to find out more about its usage. You could go to a database of language as Liberman does, set your search terms and get looking, or you could gather your own data and see if there is a pattern.

Recording your own data creates its own issues - most of them easily addressed, if you plan ahead well enough - but it is a great way of getting hold of new material and adding to the store of language data that we can all learn from.

So, over to you: what areas would be potentially interesting to explore?

Free Download Windows Post Installer v.6.1 All in One Applikasi

Logo Design Studio – Retail and Portable Versions

Cadence SPB/OrCAD 16.3 [WIN-LINUX] Aplikasi Elektronika

Manual Servis untuk Printer Canon (Service Manuals of Canon Printers)

Getting them in on Orkney

Rekor MURI Bermain Game Akan Dipecahkan di Bandung

Sebanyak 100 peserta dari berbagai kota di Indonesia mengikuti pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) 'Lomba Ketahanan Main Game 150 Jam Nonstop' di Paris van Java (PvJ), Jalan Sukajadi Kota Bandung.


Pemecahan rekor tersebut berlangsung selama 8 hari mulai Sabtu (25/6/2011) ini hingga Sabtu (2/7/2011) mendatang.

Business Devlopment Manager Cyberworld Network Indonesia sekaligus penyelenggara acara tersebut, Mengky Mangarek menerangkan, acara tersebut terbagi dalam dua kategori, yakni perorangan dan tim. Untuk kategori tim, terdiri dari lima peserta yang tidak boleh berganti peserta selama pelaksanaan pemecahan rekor Muri.

"Peserta diperbolehkan untuk beristirahat, karena selama bermain mereka dapat memilih split yang akan diambil. Satu split durasinya selama 3 jam. Jika peserta memilih 3 split, maka selama 9 jam tidak boleh istirahat, begitupun jika lebih dari itu," terang Mengky saat jumpa pers di PvJ, Sabtu (25/6/2011).

Jika sampai hari ke-6 pemecahan rekor tersebut, peserta belum mencapai 100 jam bermain game, maka dinyatakan gugur.

Ia menambahkan, tujuan dari acara ini, salah satu cara untuk mengenal teknologi informasi (TI) kepada masyarakat. "Biasanya yang berbau games kalau diperkenalkan kepada masyarakat selalu laku," imbuhnya. (inilah/ketok)

iPod Meledak, Sekolah Dibubarkan

Suasana sekolah sunyi senyap. Para siswa sedang sibuk menggarap ujian akhir. Namun keheningan itu terusik karena sebuah Apple iPod yang dibawa seorang siswa meledak dan mengeluarkan asap.


Peristiwa tersebut terjadi di Farmington High School, Amerika Serikat. Gara-gara iPod yang meledak itu, para siswa sempat dievakuasi dari ruang kelas untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan. Ujian pun dihentikan mendadak.

Awal kejadiannya, seorang murid memainkan iPod. Entah apa alasannya, dia menjebol casing gadget itu dan menekuk nekuknya. Ujung-ujungnya, baterai lithium ion di dalamnya berasap dan memercikkan api.

Sang siswa kemudian menjatuhkannya ke lantai dan baterai iPod itu meledak. Ia berusaha menyiramnya dengan air, namun malah bertambah parah kerusakannya.

Beberapa ambulan pun didatangkan ke sekolah dengan sekitar 400 siswa ini. Dua siswa sempat dirawat, namun untungnya tak ada luka serius. Petugas lalu memastikan keadaan sudah aman dan ujian kembali berlangsung.

"Jika Anda merusak baterai, itu bisa menyebabkan ledakan yang mungkin mengakibatkan api yang cukup signifikan," ucap Frank Mellaci, pejabat sekolah tersebut. (Detik/DailyMail/ketok)

Inilah 5 Hacker 'Berprestasi' Dalam Sejarah

Peretas bisa menggunakan kemampuannya untuk hal baik dan jahat. Peretas kategori baik biasanya disewa berbagai perusahaan untuk menguji integritas sistemnya. Perihal baik dan berprestasi, tercatat lima orang peretas yang masuk dalam sejarah. Berikut tokoh-tokoh itu.


Stephen Wozniak

‘Woz’ terkenal sebagai ‘Steve Jobs yang lain’ di Apple. Ia dianugerahi gelar doktor dan National Medal of Technology dari Kettering University dan Nova Southeastern University. Woz juga berhasil masuk National Inventors Hall of Fame pada 2000.

Woz memulai aksi hacking membuat kotak biru, perangkat untuk bypass mekanisme pengubah telepon untuk melakukan panggilan gratis jarak jauh.

Tim Barners-Lee

Peretas ini terkenal sebagai pencipta World Wide Web (www), sistem yang kita gunakan untuk akses situs, dokumen dan data di internet. Pria ini mendapat banyak penghargaan dan paling terkenal adalah, Millenium Technology Prize.

Pria yang juga menjadi mahasiswa Oxford University ini pertama kali tertangkap basah melakukan aksi hacking bersama temannya. Menurut laporan w3, Woz membuat komputer pertamanya dengan besi solder, gerbang TTL, prosesor M6800 dan televisi kuno.

Linus Torvalds

Pria ini terkenal sebagai bapak Linux, sistem operasi (OS) berbasis Unix. Torvalds yang menyebut dirinya sendiri ‘teknisi’ ini mengatakan, aspirasinya sederhana, yakni ingin bersenang-senang membuat OS terbaik yang ia bisa.

Pria ini pertama memiliki komputer Commodore VIC-20, komputer rumah 8-bit. Kemudian berganti Sinclair QL dan Wikipedia melaporkan, ia memodifikasi Sinclair ‘secara ekstensif, teruma pada OS-nya’.

Richard Stallman

Pria ini terkenal atas GNU Project yang ia buat untuk mengembangkan OS gratis. Dalam hal ini, Stallman dikenal sebagai Bapak Software Gratis. Pria yang memilih dipanggil ‘rms’ ini pertama kali melakukan hacking di MIT. 

Tsutomu Shimomura
Peretas ini mendadak terkenal dengan cara tak menyenangkan, yakni dibajak Kevin Mitnick. Atas serangan ini, Shimomura berhasil membantu FBI menangkap Mitnick. (inilah)